Apa Kalian Pernah Bertanya-Tanya Tentang Sejarah?
Pastinya Iya Dong... Dari Kecil Kita Sudah Tumbuh Dengan Mempelajari Sejarah Yang Ada Di Negara Kita Masing".. Jika Tidak... Kalian Akan Bingung Dan Tidak Tahu bagaimana Negara Kalian Bisa Merdeka Dan Kalian Juga Tidak Akan Tahu Mengapa Patung" Besar Yang Berada Di Wilayah Kalian Itu Dibuat. Jika Kalian Tidak Mengetahui Itu Semua, Kalian Adalah Orang Yang Masa Bodoh Dengan Negara Yang Kalian Tinggali Itu.
Kali Ini Aku Akan Membahas Bagaimana Sejarah Dari Alam Semesta Ini Dibuat Dan Sampai Bisa Menghasilkan Sekelompok Orang Yang Besar Jumlahnya Dan menempati suatu Wilayah Yang Disebutnya negara (Country).
1. God Make Universe

Apa kalian tahu? Darimanakah asal alam semesta ini dan berapa lamakah jagad raya ini dibuat?.
Ada 2 step untuk menjawab pertanyaan diatas ini.
A. Dari Kitab yakni Kitab Al-Qur'an
[1] Q.S. Al-Sajdah :4
اللَّهُالَّذِيخَلَقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَوَمَابَيْنَهُمَافِيسِتَّةِأَيَّامٍثُمَّاسْتَوَىعَلَىالْعَرْشِمَالَكُمْمِنْدُونِهِمِنْوَلِيٍّوَلَاشَفِيعٍأَفَلَاتَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah-lah yang telah
menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam
waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak
memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu,
apakah kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )
Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang
telah menurunkan Alquran kepada Muhammad saw itu adalah Tuhan Pencipta
langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya dalam
enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa dalam ayat ini bukanlah hari
(masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi adalah hari sebelum
adanya langit dan bumi. Hari pada waktu sekarang ini adalah setelah
adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi
matahari dan sebagainya.
Setelah Allah menciptakan langit dan
bumi, maka Dia pun bersemayam di atas Arasy, sesuai dengan kekuasaan dan
kebesaran-Nya.Allah SWT menegaskan bahwa tidak seorangpun yang dapat
mengurus segala urusannya, menolak bahaya, malapetaka dan siksa. Dan
tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat ketika azab menimpanya,
kecuali Allah semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa menentukan segala
sesuatu.Kemudian Allah SWT memperingatkan: “Apakah kamu hai manusia
tidak dapat mengambil pelajaran dan memikirkan apa yang selalu kamu
lihat itu? Kenapa kamu masih juga menyembah selain Allah?(Sumber: Tafsir Depag)
[2] Q.S. Al-Kahfi :51
مَاأَشْهَدْتُهُمْخَلْقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِوَلَاخَلْقَأَنْفُسِهِمْوَمَاكُنْتُمُتَّخِذَالْمُضِلِّينَعَضُدًا
Artinya: “aku tidak menghadirkan
mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan
bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah aku
mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.”(Q.S. Al-Kahfi [18] :51 )
Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan
kekuasaan-Nya, dan bahwa setan itu tidak berhak untuk menjadi pembimbing
atau pelindung bagi manusia. Setan itu tidak mempunyai hak sebagai
pelindung, tidak hanya disebabkan kejadiannya dari lidah api saja tetapi
juga karena mereka tidak mempunyai saham dalam menciptakan langit dan
bumi ini. Allah SWT menegaskan bahwa iblis dan setan-setan itu tidak
dihadirkan untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi ini, di kala
Allah menciptakannya, bahkan tidak pula penciptaan dari mereka sendiri,
dan tidak pula sebagian mereka menyaksikan penciptaan sebagian yang
lain. Bilamana mereka tidak hadir dalam penciptaan itu, bagaimana
mungkin mereka memberikan pertolongan dalam penciptaan tersebut.
Patutkah setan-setan itu dengan
keadaan demikian dijadikan sekutu Allah? Allah SWT dalam menciptakan
langit dan bumi ini tidak pernah sama sekali menjadikan setan-setan,
berhala-berhala, sembahan-sembahan lainnya sebagai penolong, hanya Dia
sendirilah yang menciptakan alam semesta ini, tanpa pertolongan
siapapun. Bilamana setan-setan itu dan berhala-berhala itu tidak ikut
serta dalam menciptakan itu tentulah mereka tidak patut dijadikan sekutu
Allah dalam peribadatan seseorang hamba Nya. Sebab orang yang ikut
disembah yang ikut pula dalam penciptaan bumi dan langit ini. Sekutu
dalam penciptaan, sekutu pula dalam menerima ibadah. Dan sebaliknya
tidak bersekutu dalam penciptaan, tidak bersekutu pula dalam menerima
ibadah. (Sumber: Tafsir Depag)
[3] Q.S. Al-Baqarah: 29
هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ
Artinya :“ Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
(Dia-lah Allah, yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk kamu); sebagai kemuliaan dari-Nya dan
nikmat bagi manusia serta perbekalan hidup dan kemanfaatan untuk waktu
tertentu. (dan Dia berkehendak [menciptakan] langit); lafazh “Tsummas
tawa: (artinya): ‘dan Dia berkehendak (menciptakan)’ ”, mashdar/kata
bendanya adalah istiwa’. Jadi, al-Istiwa’ artinya meninggi dan naik
keatas sesuatu sebagaimana makna firman Allah Ta’ala (dalam ayat yang
lain-red): “Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di
atas bahtera itu…”. (QSAl-Mu’minun/23:28). (lalu dijadikan-Nya);
meluruskan (menyempurnakan) penciptaannya (langit) sehingga tidak
bengkok (tidak ada cacat didalamnya-red) [Zub]. (tujuh langit! Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu); meskipun demikian Ilmu-Nya mencakup
segala sesuatu, Maha Suci Dia Yang tiada ilah dan Rabb (Yang berhak
disembah) selain-Nya. (Sumber: Tafsir Depag).
Dari ketiga ayat di atas ini
menunjukan bahwa Allah SWT lah dengan segala ke maha kuasaan-Nya yang
telah menciptakan alam semesta, tanpa ada campur tangan dari siapapun.
Ketiga ayat di atas pun sekaligus menentang pada pernyataan para
philosof materalis yang mengatakan bahwa “alam semesta ini telah ada
sejak dulu tanpa ada perubahan apapun dan akan tetap menjadi seperti ini
sampai akhir nanti.” (Harun Yahya).
B. Dari Para Ahli
-George Lematitre (Teori Bigbang)

Hipotesis teori Big-Bang dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam semesta
dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat. Suatu
saat karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom
ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang
hampa yang ada di sekitarnya.
Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan kiamat.
Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan kiamat.
-Laplace (Teori Nebular)
Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796. Teori ini menyebutkan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas. Kondensasi itu membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada bagian tengah kondensat, partikel memusat dan memampat sehingga terbentukklah matahari. Pada partikel yang berada di sisi juga berputar dan membentuk planet-planet dan sisa kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor, dan lain sebagainya.
-James Jeans dan Harold Jeffreys (Teori Tidal/Pasang Surut)
Hipotesis teori Tidal/Pasang Surut dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys di tahun 1919. Teori ini menyebutkan bahwa planet merupakan hasil dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal. Planet-planet besar terjadi karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar yang saling berdekatan. Peristiwa mendekatnya 2 bintang besar tentu sangat jarang sekali terjadi, oleh karena itu selama ini percikan matahari tidak mampu membentuk planet.
- R. A. Lyttleton dan Fred Hoyle (Teori Bintang Kembar)
Teori bintang kembar menyebutkan bahwa alam semesta terbentuk karena
adanya dua matahari kembar. Salah satu matahari tersebut meledak karena
terlalu padat dan panas. Ledakan tersebut membentuk planet-planet dan
karena adanya gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar
mengelilingi bintangnya.
- Fred Hoyle, Bendi, dan Gold.(Teori Creatio Continua)
Hipotesis teori creatio continua dikemukakan pertama kali Fred Hoyle, Bendi, dan Gold.
Menurut teori ini semesta dari dahulu ada dan tetap ada. Secara
prinsip, teori ceatio continua hampir mirip dengan teori keadaan tetap.
Bedanya, pada teori ini disebutkan bahwa setiap saat ada partikel alam
semesta (baik berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya) yang
lenyap dan lahir.
Sekian Dulu dari teori sejarah ini. Ya walaupun hanya satu semoga bermanfaat.Untuk selanjutnya akan saya bahas di lain waktu.karena sekarang jari-jari saya ingin beristirahat dari mengetik artikel yang sedikit melelahkan ini.Good Bye and I hope you come back again.. :)